Bila harus menunggu hasil resmi KPU, kita baru akan tahu siapa pemenang pemilu setelah 2 – 5 minggu setelah pencoblosan. Dengan metode Quick Count, hasil pemilu dapat diketahui hanya dalam waktu kurang lebih 1- 2 jam setelah TPS ditutup. Selain mengetahui hasil pemilu secara cepat dan akurat, metode Quick Count juga merupakan metode pemantuan proses pemilu. Dengan kata lain Quick Count ini juga merupakan upaya bagi seorang kandidat untuk mengamankan perolehan suara dari berbagai kemungkinan kecurangan dan sabotase lainya. Metode Quick Count dapat menjawab dengan cepat apakah pemilu atau pilkada berlangsung dengan jurdil atau tidak. Oleh sebab itu, penguasaan dan pemahaman metode ini sangat penting, tidak hanya bagi tim sukses kandidat pemilu tetapi juga bagi kalangan KPUD, staf pemerintah daerah dan pengurus partai politik. Dalam pelatihan ini peserta akan dibekali mulai dari sejarah dan pemahanan dasar Quick Count sampai metodologi dan manajemen tim.
ANDA KANDIDAT GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA ATAU DPR?
ANDA INGIN MENGETAHUI PETA DUKUNGAN HINGGA TINGKAT KECAMATAN DAN DESA??
KAMI SIAP MEMBANTU MELAKUKAN PEMETAAN POLITIK SECARA AKURAT
Survei Pilkada : Survei Pemetaan Politik
Ahli strategi perang Sun Tzu mengatakan, ”Kenali diri sendiri, kenali lawan niscaya kemenangan pasti ada di tangan. Kenali medan pertempuran, kenali iklim maka kemenangan akan sempurna”.
Apa yang dikatakan Sun Tzu tersebut sangat tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya survei pemetaan politik bagi kandidat politik. Survei pemetaan politik sangat akurat untuk mengenali diri, mengukur sejauh mana potensi diri seorang kandidat dan kekuatan pesaingnya. Survei pemetaan politik ini juga berguna untuk mengetahui secara pasti karakteristik basis massa (politik, etnis, agama, pendidikan, ekonomi dll). Lebih jauh survei pemetaan politik ini tidak hanya memberikan gambaran politik tetapi juga memberikan arah dan solusi yang harus diambil oleh kandidat politik. Ibarat seseorang yang berjalan ditengah hutan, survei ini adalah peta yang menunjukan ke arah mana jalan yang cepat dan benar. Oleh sebab itu dengan survei ini, kesuksesan kandidat politik dapat diraih secara efektif dan efisien.
Fungsi Survei Pemetaan Politik
1. POSISI TAWAR
Hasil survei ini dapat dijadikan alat bukti ilmiah yang sangat kuat bagi kandidat agar parpol mendukungnya
2. Memilih Pasangan Yang Paling Tepat
Hasil survei ini dapat digunakan untuk menentukan siapa orang yang paling tepat secara taktis dan strategis untuk dijadikan pendamping
3. EFISIENSI DANA KAMPANYE
Dengan melihat hasil survei ini, kandidat dapat menentukan skala prioritas kampanye sehingga dana yanga ada tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak produktif
4. EFEKTIVITAS KAMPANYE
Hasil survei ini juga dapat digunakan untuk menentukan berbagai bentuk kampanye mana yang paling efektif menarik pemilih.
Survei Pemetaan Politik Mengungkap apa saja?
1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Prinsip ini akan diterjemahkan dengan;
a. Mengetahui seberapa besar pemilih di kabupaten, kota atau propinsi yang akan memberikan suaranya kepada masing-masing kandidat
b. Mengetahui kelompok/segmen masyarakat (agama, klas sosial, suku, umur, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi politik, kecamatan, desa dll.) mana yang mendukung dan tidak mendukung terhadap masing-masing kandidat.
c. Mengetahui bagaimana kelebihan (citra positif) dan kekurangan (citra negatif) dari masing-masing kandidat.
2. Mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Prinsip ini akan diterjemahkan dengan;
a. Mengetahui variabel apa saja yang menjadi “modal” bagi kandidat.
b. Mengetahui basis dukungan dari kandidat lawan, dilihat dari aspek agama, suku, umur, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi politik, kecamatan, desa, klas sosial dll
c. Mengetahui kelebihan (citra positif) dan kekurangan (citra negatif) dari kandidat lain.
Oleh sebab itu, survei pemetaan politik sangat penting bagi kandidat politik baik tingkat nasional (presiden) maupun tingkat gubernur dan bupati/walikota. Survei pemetaan politik ini juga sangat berguna bagi anggota DPD dan DPRD untuk melihat atau mengetahui aspirasi konstituenya.
3. Mengetahui karakteristik perilaku pemilih
a. Mengetahui berapa jumlah orang yang pemilih pada pilkada bupati klaten, dilihat dari aspek wilayah, agama, suku, umur, klas sosial, afiliasi politik, pendidikan dll
b. Mengetahui media komunikasi (sosial dan massa) yang paling efektif digunakan oleh masyarakat
4. Mengetahui masalah/isu/topik sosial dan politik kontemporer
a. Mengetahui tema kampanye yang diinginkan oleh masyarakat
b. Mengetahui masalah-masalah mendesak yang dibutuhkan masing-masing segmen sosial
c. Mengetahui berbagai usulan dari masyarakat tentang bagaimana seharusnya yang harus dilakukan oleh kandidat agar sukses dalam pilkada.
METODOLOGI
o Survei dilakukan dengan wawancara langsung dengan responden (masyarakat)
o Metode sampling yang kami gunakan adalah MULTISTAGE RANDOM SAMPLING.
o Dalam survei ini kami menawarkan beberapa tingkat Margin of Error (MOE). Misalnya MOE +/- 3% poin, dengan tingkat kepercayaan 95%.
o Artinya, misalkan hasil survei ini mengatakan tingkat popularitas kandidat sebesar 35%, maka kenyataan sebenarnya popularitas kandidat di masyarakat akan berada pada angka antara 33%-37%.
Apa yang dikatakan Sun Tzu tersebut sangat tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya survei pemetaan politik bagi kandidat politik. Survei pemetaan politik sangat akurat untuk mengenali diri, mengukur sejauh mana potensi diri seorang kandidat dan kekuatan pesaingnya. Survei pemetaan politik ini juga berguna untuk mengetahui secara pasti karakteristik basis massa (politik, etnis, agama, pendidikan, ekonomi dll). Lebih jauh survei pemetaan politik ini tidak hanya memberikan gambaran politik tetapi juga memberikan arah dan solusi yang harus diambil oleh kandidat politik. Ibarat seseorang yang berjalan ditengah hutan, survei ini adalah peta yang menunjukan ke arah mana jalan yang cepat dan benar. Oleh sebab itu dengan survei ini, kesuksesan kandidat politik dapat diraih secara efektif dan efisien.
Fungsi Survei Pemetaan Politik
1. POSISI TAWAR
Hasil survei ini dapat dijadikan alat bukti ilmiah yang sangat kuat bagi kandidat agar parpol mendukungnya
2. Memilih Pasangan Yang Paling Tepat
Hasil survei ini dapat digunakan untuk menentukan siapa orang yang paling tepat secara taktis dan strategis untuk dijadikan pendamping
3. EFISIENSI DANA KAMPANYE
Dengan melihat hasil survei ini, kandidat dapat menentukan skala prioritas kampanye sehingga dana yanga ada tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak produktif
4. EFEKTIVITAS KAMPANYE
Hasil survei ini juga dapat digunakan untuk menentukan berbagai bentuk kampanye mana yang paling efektif menarik pemilih.
Survei Pemetaan Politik Mengungkap apa saja?
1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Prinsip ini akan diterjemahkan dengan;
a. Mengetahui seberapa besar pemilih di kabupaten, kota atau propinsi yang akan memberikan suaranya kepada masing-masing kandidat
b. Mengetahui kelompok/segmen masyarakat (agama, klas sosial, suku, umur, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi politik, kecamatan, desa dll.) mana yang mendukung dan tidak mendukung terhadap masing-masing kandidat.
c. Mengetahui bagaimana kelebihan (citra positif) dan kekurangan (citra negatif) dari masing-masing kandidat.
2. Mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Prinsip ini akan diterjemahkan dengan;
a. Mengetahui variabel apa saja yang menjadi “modal” bagi kandidat.
b. Mengetahui basis dukungan dari kandidat lawan, dilihat dari aspek agama, suku, umur, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi politik, kecamatan, desa, klas sosial dll
c. Mengetahui kelebihan (citra positif) dan kekurangan (citra negatif) dari kandidat lain.
Oleh sebab itu, survei pemetaan politik sangat penting bagi kandidat politik baik tingkat nasional (presiden) maupun tingkat gubernur dan bupati/walikota. Survei pemetaan politik ini juga sangat berguna bagi anggota DPD dan DPRD untuk melihat atau mengetahui aspirasi konstituenya.
3. Mengetahui karakteristik perilaku pemilih
a. Mengetahui berapa jumlah orang yang pemilih pada pilkada bupati klaten, dilihat dari aspek wilayah, agama, suku, umur, klas sosial, afiliasi politik, pendidikan dll
b. Mengetahui media komunikasi (sosial dan massa) yang paling efektif digunakan oleh masyarakat
4. Mengetahui masalah/isu/topik sosial dan politik kontemporer
a. Mengetahui tema kampanye yang diinginkan oleh masyarakat
b. Mengetahui masalah-masalah mendesak yang dibutuhkan masing-masing segmen sosial
c. Mengetahui berbagai usulan dari masyarakat tentang bagaimana seharusnya yang harus dilakukan oleh kandidat agar sukses dalam pilkada.
METODOLOGI
o Survei dilakukan dengan wawancara langsung dengan responden (masyarakat)
o Metode sampling yang kami gunakan adalah MULTISTAGE RANDOM SAMPLING.
o Dalam survei ini kami menawarkan beberapa tingkat Margin of Error (MOE). Misalnya MOE +/- 3% poin, dengan tingkat kepercayaan 95%.
o Artinya, misalkan hasil survei ini mengatakan tingkat popularitas kandidat sebesar 35%, maka kenyataan sebenarnya popularitas kandidat di masyarakat akan berada pada angka antara 33%-37%.
PROFIL LEMBAGA
Institut Survei Perilaku Politik (ISPP) adalah lembaga konsultan independen yang bergerak di bidang pelatihan dan penelitian perilaku politik. Selama masa Pilkada ini, ISPP banyak melakukan survei pemetaaan politik atau sering disebut juga survei popularitas. ISPP didirikan sejak tahun 2004 atas insiatif para peneliti yang sudah banyak berkecimpung di dunia pelatihan dan survei masalah sosial, ekonomi dan politik. Pengalaman fenomenal para peneliti ISPP adalah ketika mereka menjadi bagian dari pelaksana program Quick Count Pemilu Presiden 2004 yang disiarkan langsung oleh MetroTV.
Visi
Gelombang reformasi telah merombak sistem demokrasi di Indonesia. Dari sebelumnya yang menerapkan sistem demokrasi tidak langsung, kini demokrasi dilakukan secara langsung untuk pemilu presiden, gubernur, bupati-walikota serta anggota DPR dan DPRD. Namun begitu, demokrasi menjadi anarkhis tanpa diikuti kedewasaan politik masyarakat. Perubahan sistem demokrasi tidak serta merta merubah perilaku politik masyarakat. Perlu waktu dan pembelajaran yang terus menerus dari berbagai elemen masyarakat dan insititusi politik. Sehingga tercipta negara Indonesia yang demokratis yang digerakan oleh kedewasaan politik masyarakat.
Misi
Mendukung penguatan sistem demokrasi langsung di Indonisia melalui penelitian yang profesional dan pelatihan yang berguna dan berkualitas bagi masyarakat, institusi politik, media, kalangan bisnis dan pengambil kebijakan di Indonesia.
Mendidik, mendorong dan membekali masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Bidang Garap
Sejuh ini ISPP dan penelitinya sudah banyak melakukan pelatihan, penelitian dan survei di berbagai wilayah baik di nasional, propinsi dan kabupaten/kota. Beberapa diantaranya penelitian dan survei di propinsi Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantar Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan sebagainya.
Secara umum bidang garap ISPP meliputi:
1. Survei Pemetaan Politik
2. Quick Count Hasil Pemilu (Nasional/Pilkada)
3. Pelatihan Manajemen dan Pendampingan Tim Sukses
4. Survei Evaluasi Program-Program Kebijakan Publik5. Pelatihan Peningkatan Kemampuan Manajemen Kebijakan Publik
Visi
Gelombang reformasi telah merombak sistem demokrasi di Indonesia. Dari sebelumnya yang menerapkan sistem demokrasi tidak langsung, kini demokrasi dilakukan secara langsung untuk pemilu presiden, gubernur, bupati-walikota serta anggota DPR dan DPRD. Namun begitu, demokrasi menjadi anarkhis tanpa diikuti kedewasaan politik masyarakat. Perubahan sistem demokrasi tidak serta merta merubah perilaku politik masyarakat. Perlu waktu dan pembelajaran yang terus menerus dari berbagai elemen masyarakat dan insititusi politik. Sehingga tercipta negara Indonesia yang demokratis yang digerakan oleh kedewasaan politik masyarakat.
Misi
Mendukung penguatan sistem demokrasi langsung di Indonisia melalui penelitian yang profesional dan pelatihan yang berguna dan berkualitas bagi masyarakat, institusi politik, media, kalangan bisnis dan pengambil kebijakan di Indonesia.
Mendidik, mendorong dan membekali masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Bidang Garap
Sejuh ini ISPP dan penelitinya sudah banyak melakukan pelatihan, penelitian dan survei di berbagai wilayah baik di nasional, propinsi dan kabupaten/kota. Beberapa diantaranya penelitian dan survei di propinsi Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantar Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan sebagainya.
Secara umum bidang garap ISPP meliputi:
1. Survei Pemetaan Politik
2. Quick Count Hasil Pemilu (Nasional/Pilkada)
3. Pelatihan Manajemen dan Pendampingan Tim Sukses
4. Survei Evaluasi Program-Program Kebijakan Publik5. Pelatihan Peningkatan Kemampuan Manajemen Kebijakan Publik
Subscribe to:
Posts (Atom)